Program Desa Siaga Sukakaraya untuk Masyarakat
Mengurangi Kebiasaan Warga Lakukan MCK ke Sungai
Progam Desa Siaga Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Trawas Kabupaten Musi Rawas (Mura) terapkan pembuatan Mandi Cuci Kakus (MCK) dan perbaikan gizi buruk. Apa alasannya hingga pihak desa memprogramkan hal tersebut?
Kholil, STL Ulu Terawas
TERNYATA program ini sudah menjadi tujuan dari pihak pemerintahan desa (Pemdes) Sukakarya. Menurut Kepala Desa (Kades) Sukakarya, Suyoto menjelaskan program desa siaga tahun 2010 akan menerapkan pembuatan MCK karena selama ini masyarakat masih melakukan aktifitas MCK di sungai.
Adapun masyarakat masih melakukan MCK di sungai disebabkan keadaan kualitas air sumur di Desa Sukakarya kurang baik. “Sehingga masyarakat banyak melakukan MCK langsung ke sungai,” kata Suyoto, Jumat (2/7).
Ia berharap adanya program Desa Siaga membuat warga menerapkan pola hidup sehat, terutama untuk MCK bagi warga. Jadi sekarang pengairanya diambil langsung dari Bukit Cogong, dan pembuatan MCK sudah tahap kelima kalinya karena sistimnya bergiliran untuk setiap Kepala Keluarga (KK).
Sekarang pembuatan MCK dilakukan untuk 15 KK. “Sisanya kurang lebih masih 45 persen belum dibuat MCK,” imbuh Suyoto.
Dikatakan Suyoto, anggaran pembuatan MCK per KK Rp 2,5 juta dibantu swadaya gotong-royong masyarakat untuk realisasi pembuatan MCK tersebut. “Alhamdulillah dengan adanya program desa siaga dapat membantu masyarakat,” ungkap Suyoto menyebutkan, selain menerapkan pembuatan MCK, program Desa Siaga di Desa Sukkarya mencanangkan perbaikan gizi bagi anak-anak. Tujuanya mengantisipasi anak kurang gizi.
Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan memberikan bantuan berupa bahan makanan untuk anak-anak, seperti bubur kacang hijau. “Sosialisasi dilakukan setiap satu minggu sekali,” paparnya.
Suyoto melanjutkan adanya program Desa Siaga membantu masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. “Setidaknya setiap ada keluhan di masyarakat baik masalah penyakit, kehamilan dan sebagainya dapat langsung diatasi. Karena ada bidan atau bagian kesehatan khusus untuk desa siaga,” jelas Suyoto.(*)
0 komentar