*Ke Sejumlah Pasar Tradisional
MUSI RAWAS-Tim Disperindagsar Kabupaten Musi Rawas akan kembali turun ke sejumlah pasar tradisional di kecamatan untuk mengecek penjualan kerupuk inul, yang membahayakan kesehatan manusia. Sasaran tim yang terdiri dari tiga orang ini adalah pasar Megang Sakti, pasar B Srikaton Tugumulyo, dan pasar Lawang Agung Kecamatan Rupit.
Namun, kapan sidak ini dilaksanakan masih rahasia karena Disperindagsar berusaha mencegah peredaran kerupuk inul yang mengandung Rhodamin, agar tidak dikonsumsi masyarakat.”Tim akan turun ke beberapa pasar tradisional untuk mengecek kembali ada atau tidak penjualan kerupuk inul. Pengecekan ini perlu sebelum masyarakat yang makan kerupuk inul itu terganggu kesehatannya,” jelas Priskodesi pada koran ini, Selasa (15/12).
Menurut Priskodesi, yang baru pulang dari Jakarta karena dinas luar, persoalan kerupuk inul membahayakan kesehatan manusia, perlu mendapatkan perhatian serius. Karena kerupuk ini dijual bebas pedagang dipasaran. Sehingga masyarakat dengan mudah membelinya untuk kemudian digoreng dan disantap bersama lauk pauk.
Pihaknya sendiri sudah mendapatkan informasi dari Lab Bengkulu bahwa kerupuk inul warna merah ini memang membahayakan kesehatan manusia, karena bisa menyebabkan penyakit ginjal, kanker, hingga kematian. Mengenai koordinasi dengan Disperindag Kota Lubuklinggau, Priskodesi menyebutkan, bisa saja dilakukan oleh tim dengan memberitahu bahwa produk kerupuk inul berasal dari home industri yang ada di Lubuklinggau. “Tim akan memberitahukan Disperindag Kota Lubuklinggau berkaitan dengan temuan kerupuk inul ini,” kata Priskodesi.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau harus waspada mengkonsumsi kerupuk inul yang dijual bebas dipasaran. Pasalnya, dari hasil Laboratorium Bengkulu terungkap kerupuk ini positif mengandung Rhodamin dapat menyebabkan penyakit ginjal, kanker, hingga kematian. Tim Disperindagsar pertama kali menemukan produk ini di pasar Megang Sakti, dan langsung mengumumkan kepada masyarakat jika kerupuk ini berbahaya jika dikonsumsi. (06)
0 komentar