MUSI RAWAS–Guna meningkatkan produksi daging dan telur di Kabupaten Musi Rawas (Mura) hingga menjadi daerah swasembada daging dan telur, maka Dinas Perternakan dan Perikanan (Diskanak) kembali mengembangkan budidaya itik. Budidaya dilakukan setelah melihat potensi pakan serta alam dengan banyak rawa-rawa serta daya dukung lainnya.
"Kami telah melakukan studi ke berbagai daerah di Pulau Jawa dengan hasil peternakan itu memiliki prospek cukup besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Serta mendukung Mura sebagai lumbung daging dan telur," ujar Kadiskanak Mura, Heryanto melalui Kepala Bidang Peternakan, Suprayitno, Kamis (15/4).
Program pengembangan budidaya itik ini, diakui Suprayitno, beberapa tahun lalu telah dilaksanakan tetapi kurang berhasil karena diserahkan langsung ke perorangan bukan kelompok masyarakat. "Belajar dari hal itu maka Diskanak pada 2010 memberdayakan lembaga adat dan kelompok masyarakat di desa. Sehingga perkembangan program dan hasil dari budidaya tersebut dapat terkontrol," papar Suprayitno.
Lanjut dia, dari hasil survei di masyarakat dan pedagang lebih cenderung mengkonsumsi telur itik dibandingkan ayam. Karena selain memiliki kandungan yang cukup besar bagi perkembangan tubuh juga didasari dengan kurangnya pasokan telur jenis unggas dipasaran.
"Selain dijual mentah telur itik juga dibuat kerajinan rumah tangga, seperti telur asin. Apalagi harganya cukup signifikan tetapi saat ini telur asin sudah sangat jarang dan kurang dipasaran. Namun, kekurangan disebabkan telur digunakan sebagai bahan pembuat kue yang belakangan usaha dibidang ini banyak muncul di tengah-tengah masyarakat," kata Suprayitno.(11)
0 komentar