TUGUMULYO–Dituduh telah mengeluarkan statement bahwa pupuk Urea di kios obat-obatan langka, membuat Bambang pemilik Kios Mas Bambang di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo, angkat bicara. Bambang menegaskan, ia tak pernah mengeluarkan pernyataan pupuk Urea mengalami kelangkaan di Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Kepada koran ini, Rabu (28/4), Bambang menyebutkan, mekanisme penyaluran pupuk tersebut dilakukan langsung dikirimkan ke kelompok tani (Koptan). "Ada aturan dari pemerintah menyatakan jika pupuk itu tidak dijual di kios-kios karena penjualan pupuk sekarang ini menggunakan pola tertutup bukan terbuka. Maksudnya apabila ada petani ingin memperoleh pupuk bisa mendapatkan di Koptan masing-masing sesuai dengan RDKK sudah diajukan sebelumnya oleh mereka ke gudang PT Pusri," jelas Bambang.
Lanjut Bambang, apabila nanti pupuk dijual di kios-kios obat-obatan tersebut dikhawatirkan terjadi penyimpangan hingga akhirnya penyaluran pupuk dilaksanakan melalui Koptan. "Kios saya tidak menjual pupuk Urea tetapi hanya menjual pupuk dari Petrokimia. Saya harap dengan klarifikasi ini tidak ada lagi kecurigaan ditujukan kepada saya berkaitan dengan munculnya pernyataan jika pupuk Urea di Kabupaten Mura mengalami kelangkaan," tegas Bambang seraya menambahkan, dirinya tidak pernah melakukan wawancara dengan media terkait pemberitaan yang menyeret namanya. "Saat itu saya berada di Palembang sejak 23 April hingga 28 April 2010. Untuk itu saya tegaskan tidak pernah ada konfirmasi kepada saya dari wartawan yang sudah menerbitkan berita pupuk langka di Mura," kata Bambang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura, Hendy UP menegaskan, pupuk Urea di Kabupaten Mura tidak langka karena pihaknya sudah melakukan pengecekan ke sejumlah kios obat-obatan di Kecamatan Purwodadi, Megang Sakti, dan Purwodadi. Hasil pengecekan tim ke lapangan tersebut menyatakan tidak ada kelangkaan pupuk seperti tersebar informasi ke masyarakat selama ini.(06)
0 komentar