Berlaku April
MUARA KELINGI–Terhitung mulai 1 April 2010, seluruh pabrik pengolahan karet di tanah air hanya akan membeli karet rakyat dengan kualitas bersih. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan harga karet di tingkat pasaran dunia.
Kebijakan tersebut sudah diketahui pemilik penampungan (Pool) karet di daerah kecamatan. “Mulai 1 April seluruh pedagang karet hanya akan membeli karet bersih, karena pabrik hanya membeli karet bersih saja. Kalau kami tetap membeli karet kotor, maka tidak akan dibeli dan karetnya akan disita pabrik untuk dimusnahkan,” kata pemilik pool karet di Kecamatan Muara Kelingi, M Sholeh kepada koran ini, Kamis (31/3).
Sholeh mengatakan bahwa kebijakan pembelian karet bersih dikeluarkan oleh Gabungan Pengusaha Karet Seluruh Indonesia (Gapeksindo) diberlakukan secara nasional. Ia menyebutkan, petani karet di Kabupaten Mura agar mematuhi ketentuan diterapkan pabrik pengolahan karet, baik yang ada di Palembang maupun daerah lainnya. Sehingga mereka tidak merugi karena karet tidak bersih atau mengandung tatal tidak akan dibeli pabrik.
Diberlakukannya sistem pembelian karet bersih, kata dia, kedepan harga karet di daerah lainnya akan naik. Dimana saat ini harga karet bersih dengan kadar air 53 persen di tingkat pedagang pengumpul (pool karet) sudah mencapai Rp 12.000 per kg. Sedangkan harga di pabrik Rp 13.600 per kg. Harganya ini diperkirakan akan terus naik hingga diatas Rp 15.000 per kg.
Untuk memastikan pool karet yang ada di daerah itu hanya membeli karet bersih, Sholeh minta Pemkab Mura melakukan pemantauan di lapangan sehingga harga dan mutu komoditas andalan daerah itu dapat terjamin.
Sementara itu, Riswan (33), petani karet asal Desa Mandi Aur, Kecamatan Muara Kelingi menuturkan, saat ini ia hanya menjual karet bersih sesuai imbauan dikeluarkan pemilik pool karet. Dimana mereka hanya akan menampung karet bersih. “Daripada tidak laku lebih baik menjual karet bersih. Selain harganya tinggi juga akan menjaga nama baik petani dan daerah asal karet,” kata Riswan.(11)
0 komentar