MUARA BELITI–Jumlah tenaga penyuluh petanian di Kabupaten Musi Rawas (Mura) belum ideal. Alasannya untuk menjalankan program Pemkab Mura untuk efektif setiap satu desa harus memiliki empat tenaga penyuluh pertanian.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (KBP4K) Mura, Zaini Amin melalui Sekretaris KBP4K, Karmila mengatakan kalau tahun 2010 jumlah tenaga penyuluh pertanian mencapai 379 orang.
Adapun rincian jumlahnya untuk penyuluh PNS ada 184 orang, penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) 54 orang ditambah Tenaga Sukarela Terdaftar (TKST) 141 orang. "Dengan tambahan tenaga penyuluh dari TKST dan THL sedikit dapat mengurangi kekurangan dari desa, yang masih kosong dari tenaga penyuluh," kata Karmila didampingi Herli, Bagian Kabid Sumber Daya Manusia (SDM) di ruang kerjanya, Sabtu (1/4).
Karmila menambahkan, dengan adanya TKST dan THL ini sudah semua desa terisi oleh satu tenaga penyuluh, ini sudah sesuai dengan Undang-undang No 16 tahun 2006, bahwa setiap desa harus mempunyai satu tenaga penyuluh.
Lanjutnya dengan tambahan ini dapat membantu Informasi masalah pertanian, kepada masyarakat petani terutama pada desa yang bulum tersentuh oleh tenaga penyuluh. Adapun program Bupati Mura sudah mencanangkan perdesa harus memiliki empat orang tanaga penyuluh. "Tujuanya agar lebih efektif dalam menangani masalah pertanian. Saat ini memang program Bupati belum tercapai tetapi sedikitnya kebutuhan setiap desa untuk penyuluh sudah terpenuhi dengan tambahan THL dan TKST," papar Karmila.
Ia menambahkan THL merupakan tenaga kontrak dengan SK berasal dari pemerintah pusat. "Adapun lamanya kontrak untuk satu tahun hanya berlaku 10 bulan saja. THL ini membantu kekosongan desa dari penyuluh sebelum TKST karena dengan adanya THL mulai tahun 2007, 2008 hingga 2009, sekarang sudah ada penambahan TKST. Dan secara undang-undang jumlah penyuluh sudah mencukupi perdesanya," papar Karmila.
Karmila melanjutkan untuk satu penyuluh pertanian satu penyuluh mencakup mencakup (Polipalen) pertanian, peternakan, kehutanan dan perkebunan. Adapun jumlah dari penyuluh dengan mencari informasi teknologi ke perguruan tinggi.
"Dari informasi ini disampaikan ke petani lalu dievaluasi kepada pertanian cocok atau tidak serta mengembangkan kelompok tani. Hingga melaksanakan pendidikan kepada para petani. "Tujuannya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) petani," jelas Karmila.(14)
0 komentar