*Pengaruhi Pelayanan Kesehatan
MUSI RAWAS-Klaim Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) Kabupaten Musi Rawas (Mura) tersendat-sendat. Akibatnya, dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan untuk warga Kabupaten Mura.
Program yang digulirkan Pemprov Sumsel merupakan program pelayanan berobat gratis. Untuk berjalannya program ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura mendapatkan kucuran dana senilai Rp 17 miliar dari Pemprov Sumsel, dan Rp 7 miliar dana sharing dari Pemkab. Namun, karena tersendat membuat klaim diterima Tim Verifikasi Dinkes Mura pada triwulan pertama baru Rp 4 miliar, dari total dana Rp 24 miliar.
Klaim yang diterima tim tersebut dari RS dr Sobirin terhitung Januari hingga April senilai Rp 423 juta, sedangkan sisanya dari klaim sejumlah Puskesmas di Mura. Sementara klaim bulan sesudahnya kebanyakan masih belum diajukan Puskesmas. Bahkan untuk RS dr Sobirin klaim Mei-Agustus baru diserahkan pada Oktober lalu. Tidak hanya klaim yang tersendat, gaji Tim Verifikasi Independen yang bertugas di RS belum dibayarkan.
“Dokter dan perawat sudah menghitung-hitung berapa honor jasa pelayanan yang mereka dapatkan. Kalau klaim tidak cair-cair ini akan mengganggu mutu pelayanan kesehatan,” ujar Agus Widodo, perwakilan Direktur RS dr Sobirin pada koran ini, Selasa (24/11).
Ia mengatakan, banyak kendala dihadapi dalam mengajukan klaim Jamsoskes. Kendala pertama kesiapan program seperti software dan petugas terlambat. Dimana persiapan baru selesai pada April, padahal program sendiri sudah berjalan sejak Januari. “Banyaknya syarat pengajuan klaim ke Dinkes juga turut menghambat klaim. Ditambah program software juga tergolong rumit karena banyak variabel yang harus diisi sehingga memperlambat proses pemasukan data,” paparnya.
“Birokrasi juga panjang karena setelah klaim diperiksa oleh tim verifikasi independen RS, juga harus melewati tim verifikasi Dinkes,” tambah Agus.
Sementara itu, anggota Tim Verifikasi Dinkes Mura, Rudi Haryansyah mengatakan, klaim dari Puskesmas yang berjumlah 27 memang agak lambat. Terlihat keengganan dari tempat pelayanan kesehatan itu saat mengajukan klaim. “Untuk triwulan kedua baru tiga Puskesmas yang mengajukan klaim yaitu Terawas, Muara Beliti dan L Mangunharjo. Sedangkan Puskesmas yang berlokasi jauh seperti Pauh, Nibung dan Ulu Rawas belum ada klaim. Tim sudah mensuport untuk mengklaim tapi kami tidak bisa memaksa, karena mengklaim Jamsoskes itu menjadi hak mereka,” kata Rudi.
Menanggapi permasalahan tersebut, Asisten III Setda Mura, Sulaiman Kohar mengatakan, jika dana Jamsoskes tidak terserap maka pembayaran untuk jasa medis atau obat-obatan menjadi tersendat. Kondisi semacam ini cukup disesalkan. Terlebih terkesan Puskesmas tidak bekerja padahal kondisinya belum tentu seperti itu.
“Kendala ini harus segera diatasi. Kecilnya klaim apa karena taraf kesehatan meningkat atau apa. Kadis harus cepat tanggap. Kedepan akan dicari formulasi yang pas agar penyerapan lebih baik,” imbuh Sulaiman.(11)
0 komentar