MUSI RAWAS-Muncul pernyataan menarik disampaikan Bupati Mura, H Ridwan Mukti berkenaan terbakarnya lantai II kantor Bupati, Minggu (22/11) lalu. Orang nomor satu di Kabupaten Mura menilai Kesbangpolinmas Mura, tergolong SKPD yang paling lemah dari segi pelayanan ke masyarakat. Mulai dari melakukan koordinasi dengan LSM hingga keterlambatan mobil PBK yang berada dibawah Kesbangpolinmas, menjadi bukti.
“Kesbangpolinmas itu lambat, dan fungsinya agak lemah. Berbagai masalah tidak terurus dengan baik juga koordinasi dengan LSM saja masih kurang. Padahal kita tahu ada masalah di sini, tapi fungsinya agak lemah,” kata Ridwan Mukti saat ditanya koran ini, di Pendopo Rumah Dinas, Sabtu (28/11).
Meski menunjukkan Kesbangpolinmas lemah dalam bekerja, namun bupati tidak menyatakan bakal melakukan penyegaran (Mutasi) di jajaran kantor tersebut pasca kebakaran menghanguskan lantai II. “PBK itu merupakan UPT dibawah Kesbangpolinmas, jadi secara struktural dibawa Kesbangpolinmas,” kilah bupati saat ditanya apakah akan melakukan mutasi pada pejabat yang lalai dalam menjalankan tugasnya. Malah bupati menilai, Kesbangpolinmas baru melakukan tugas utamanya saja. “Semestinya dapat menjalankan koordinasi lintas sektoral dengan dinas instansi di jajaran Pemkab Mura. Saya menilai SDM di sana juga masih kurang sehingga muncul kejadian semacam ini,” kata Ridwan Mukti.
Peran Kesbangpolinmas dalam mengatasi bahaya kebakaran memang menjadi pertanyaan masyarakat. Sebab, mobil PBK berada dibawah Kesbangpolinmas tidak berfungsi saat kejadian kebakaran karena tidak ada bahan bakar. Seperti dikatakan Aril, salah seorang warga, semestinya PBK bergerak cepat karena mobil itu berada di kompleks perkantoran Bupati bukan diluar kompleks. “Setahu saya di lingkungan Pemkab Mura ini sudah tiga kali terjadi kebakaran, tapi mobil PBK tidak berfungsi dengan baik. Semestinya petugas cepat tanggap jika terjadi kebakaran, apalagi di dalam kompleks kantor Bupati,” ucap Aril merasa kecewa mendengar lambannya pelayanan PBK. (06)
0 komentar