*Diserahkan Besok oleh Wapres
MUSI RAWAS-Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti kembali akan menerima penghargaan tingkat nasional. Sebelumnya, bupati mendapatkan penghargaan dibidang pertanian, sekarang ini orang nomor satu di ‘Bumi Lan Serasan Sekentena’ akan mendapatkan penghargaan ketahanan pangan 2009. Penghargaan itu direncanakan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Boediono.
“Penyerahan penghargaan direncanakan Selasa (15/12), di Istana Wakil Presiden,” kata Kabag Humas Setda Mura, Rudi Irawan pada koran ini, Minggu (13/12).
Dilanjutkannya, keberhasilan Kabupaten Musi Rawas menerima penghargaan berdasarkan surat Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Republik Indonesia No 558/KP.450/K/12/2009 yang ditandatangani Kepala BKP, Achamd Suryana dan diterima 11 Desember 2009.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kabupaten Musi Rawas merupakan wakil Provinsi Sumatera Selatan dalam lomba ketahanan pangan tingkat nasional 2009, yang beberapa waktu lalu Bupati Ridwan Mukti memberikan paparan dihadapan tim evaluasi pada Jumat (30/10), di Hotel Permata Bogor. Keberhasilan kabupaten ini dalam ketahanan pangan didukung tujuh SKPD di jajaran Pemkab Musi Rawas.
Ketujuh SKPD tersebut antara lain Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Dinas Kehutanan, Badan Ketahanan Pangan dan PU Bina Marga. Keterkaitan masing-masing SKPD memang erat dengan pembangunan ketahanan pangan.
”Presentasi yang disampaikan bupati merupakan paparan dalam upaya untuk memperoleh penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional, dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia,” kata Rudi.
Dilanjutkan Rudi, bupati menyampaikan keberhasilan pembangunan ketahanan pangan Mura tidak lepas dari inovasi yang dilakukan ketujuh SKPD dengan didukung dana dari APBD Musi Rawas.
Selain itu, sambung dia, keberhasilan ketahanan pangan dilakukan dengan upaya pembangunan ketahanan pangan, seperti upaya mengatasi gizi buruk dan rawan pangan, kebijakan pengembangan bahan pangan lokal, dan kebijakan penanganan untuk meningkatkan produksi pangan serta inovasi pembangunan pertanian dan ketahanan pangan.
Ditambahkan Rudi, dalam kegiatan pertanian di Kabupaten Musi Rawas saat ini sedang dibudidayakan penggunaan pupuk organik, herbisida hayati dan pengelolaan pasca panen, yang merupakan bentuk kebijakan pengembangan mutu dan produksi bahan pangan.
Lebih lanjut Rudi mengatakan, inovasi yang kini dikembangkan dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan adalah pembangunan pertanian melalui konsep agropolitan. Diantaranya Pembangunan infrastruktur strategis pertanian, seperti irigasi besar dan pembukaan akses terisolir dan listrik. Kemudian industri pengelolaan, seperti pembangunan peti kemas dan dibukannya akses Bandara Silampari.
Tidak hanya itu, lanjutnya, masih ada pengembangan pertanian menuju sukses lumbung pangan nasional serta pengembangan industri pangan berbahan baku lokal.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas, Primadina Surya menjelaskan, penghargaan yang diberikan kepada bupati karena berhasil meningkatkan produksi pangan di daerah itu, mulai dari segi ketersediaan bahan pangan, konsumsi, distribusi, penyediaan anggaran serta pengadaan program pembangunan yang berbasis agropolitan.
Untuk produksi pangan Musi Rawas dalam setiap tahunnya mengalami kenaikan, untuk produksi beras dari 135.729 ton (2006), pada 2007 naik menjadi 144.697 ton dan untuk 2008 menjadi 156.652 ton, pada setiap tahunnya terjadi surplus 79.000 hingga 99.314 ton jika dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah itu yang mencapai 498.592 jiwa. Sedangkan produksi beras pada 2009 saat ini masih dalam penghitungan pihak BPS dan dinas pertanian setempat.
Sedangkan bahan pangan lainnya seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu serta ubi jalar juga mengalami peningkatan hasil produksi. Kendati untuk kedelai jumlahnya tidak terlalu besar. Untuk jagung produksi pada 2008 mencapai 2.286 ton, kedelai 409 ton. Kemudian kacang tanah sebanyak 450 ton, kacang hijau 128 ton, ubi kayu 5.938 ton dan ubi jalar 1.347 ton. (11)




0 komentar