MUSI RAWAS-Instruksi Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti agar menutup sawmill ilegal mendapat reaksi dari kalangan LSM. Pasalnya, hingga saat ini belum ada informasi rencana penutupan sawmill tersebut.
Instruksi bupati memerintahkan kepada Dinas Kehutanan serta Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Musi Rawas untuk segera menutup seluruh Sawmill, hingga saat ini belum ada kejelasan.
”Kami menyayangkan instruksi yang disampaikan bupati untuk menutup sawmill hingga saat ini belum juga ada kejelasannya,” kata Koordinator LSM SUU, Herman Sawiran pada wartawan, Sabtu (12/12).
Dilanjutkan Herman, padahal ini sudah jelas bahwa bupati menemukan sendiri kendaraan berat sawmill banyak merusak infrastruktur jalan, tapi mengapa perusahaan itu tetap dibiarkan beroperasi. Semestinya, sambung Herman, pihak yang membidangi masalah ini dapat bertindak karena masih banyak kerugian diderita pemerintah disebabkan sawmill, seperti terjadinya pengurangan jumlah hutan di Kabupaten Musi Rawas. Dan juga kontribusi diberikan tidak begitu menjamin untuk kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan Herman, dalam hal ini Dishut harus bertanggung jawab, karena menjaga kelestarian hutan di Kabupaten Musi Rawas tanggung jawab Dishut untuk mengawasinya.
”Kalau sawmill hanya menggambil kayu hutan rakyat, saya rasa itu tidak mungkin. Karena secara kasat mata tidak ada lagi kayu hutan rakyat. Sekarang kebanyakan hutan masyarakat sudah dijadikan kawasan perkebunan karet maupun sawit,” jelasnya.
Ia menambahkan, jadi kayu yang diambil sawmill patut dicurigai asal usulnya. Karena bukan tidak mungkin sawmill dimanfaatkan warga sekitar untuk dijadikan perambah hutan. Dan hal ini yang menjadi dalih bahwa kayu itu berasal dari hutan rakyat.
Sebelumnya, penutupan sawmill tidak bisa dilakukan seluruhnya. Karena beberapa sawmill yang ada sudah memiliki izin dan pihaknya bersama tim gabungan Pemkab Mura segera melakukan operasi untuk mengecek keberadaan sawmill di Kabupaten Musi Rawas.
Dalam operasi tersebut apabila ditemukan sawmill yang tidak mempunyai izin akan langsung ditutup. Sedangkan bahan baku digunakan swamill kebanyakan berasal dari kayu rakyat, bukan dari hutan lindung. Jadi, kedepan akan dilakukan pengawasan yang lebih ketat.(11)
0 komentar