*Penempatan Guru Tak Merata
MUSI RAWAS-Komisi I DPRD Kabupaten Musi Rawas akan segera memanggil Kadisdik dan BKPP terkait tidak meratanya penyebaran guru di daerah terpencil.
“Dalam waktu dekat kami akan panggil Diknas dan BKPP untuk meminta penjelasan mengapa adanya penempatan guru yang tidak merata, khususnya di daerah yang jauh di pusat kota,” kata Ketua Komisi I DPRD Musi Rawas, Alamsyah A Manan pada koran ini, Senin (14/12).
Ditambahkannya, dengan program pendidikan gratis yang sekarang ada harus diapresiasi dengan baik, sebab pendidikan telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Akan tetapi dalam kenyataannya program tersebut belum mendapat dukungan yang maksimal dari semua pihak, ini terbukti dengan tidak meratanya penempatan tenaga pendidik.
Dari tinjauan pihaknya di lapangan terdapat beberapa daerah, seperti Kecamatan Muara Beliti atau Tugumulyo, guru menumpuk bahkan ada yang kelebihan. Hal ini berbanding terbalik dengan daerah yang jauh dengan kota yang tenaga gurunya sangat minim bahkan jauh dari kata cukup.
Menurut Alamsyah, porsi penempatan tenaga pendidik yang tidak merata akan menjadi instrumen kegagalan dari program pendidikan di daerah. Untuk menyikapi kondisi ini DPRD akan meminta penjelasan secara rinci sebagai evaluasi memperbaiki program pendidikan Musi Rawas kedepan.
“Setiap tahun ada penerimaan PNS, TKST pendidikan tapi penempatan justru tidak merata. Bahkan hanya menumpuk di daerah tertentu saja, jadi kami akan pertanyakan kepada instansi terkait,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, Edi Iswanto mengatakan, persoalan belum meratanya penempatan guru di daerah–daerah ini akan menjadi perhatian dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.
“Permasalahan ini akan kami carikan solusinya agar tenaga pendidik yang ada tersebar secara merata di wilayah Kabupaten Musi Rawas,” katanya
Sementara itu, Ketua BPD Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan BTS Ulu, Mistar Lubis mengatakan, SD Negeri di desanya hanya ada satu guru berstatus PNS, selebihnya tenaga guru honor berasal dari masyarakat desa sendiri.
“Di desa kami hanya ada satu guru PNS dan guru yang lainnya berstatus honor dan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari lima tahun terakhir ini,” jelasnya, kemarin.
Dengan kondisi seperti ini, sambung dia, pihak pemerintah desa dan BPD sudah beberapa kali mendatangi Disdik. Bahkan melayangkan surat akan tetapi hingga sekarang tetap tidak ada penambahan guru di desa.
LSM SUU Juga Persoalan Penempatan Guru
Dunia pendidikan di Kabupaten Musi Rawas mendapatkan perhatian serius dari elemen masyarakat. Buktinya, LSM Sumpah Undang-Undang (SSU) Musi Rawas yang menerima laporan dari masyarakat bahwa ada SDN di Pangkalan Getarum, Kecamatan BTS Ulu, minim jumlah guru yang mengajar di sana langsung ditindaklanjuti mereka.
Koordinator LSM SUU Mura, Herman Sawiran didampingi Sekretarisnya, Kurniawan menyatakan, laporan lisan itu membuat mereka prihatin atas penempatan para guru di daerah pedesaan di Kabupaten Mura. “Dari sini saja kita tahu bahwa penyebaran guru di sekolah-sekolah itu tidak merata. Hingga terkesan banyak sekali guru yang ditempatkan di daerah dekat dengan ibukota kabupaten di Muara Beliti. Kami sangat menyayangkan jika ini benar terjadi,” ujar Herman Sawiran di Graha Pena Linggau, Senin (14/12).
Ia mendesak kepada Dinas Pendidikan (Disdik) juga BKPP agar memperhatikan berapa banyak jumlah guru lalu melakukan penempatan pada mereka dengan tepat sesuai dengan ketentuan sudah ditetapkan. “Apabila ini tidak dilakukan tentu berdampak dengan program Mura yang dijalankan bupati tidak tercapai pada 2010 mendatang. Saya harap pada saat penempatan guru TKST itu juga dipertimbangan agar diperhatikan sekolah yang berada di daerah pedesaan,” papar Herman juga menyayangkan jika banyak guru ditempatkan di wilayah dekat pemerintahan ketimbang di daerah terpencil.
Ia juga menyarankan kepada bupati Mura agar menganggarkan dana untuk pemberian insentif tambahan bagi guru yang mengajar di daerah terpencil. Alasannya, guru ini memiliki beban tanggung jawab yang berat, dan jasa mereka ini mesti diperhatikan oleh pemerintah. “Kalau bisa juga disediakan perumahan untuk guru di kompleks sekolah, karena memang mereka sangat membutuhkannya,” tambah pria berkumis ini.
Herman juga menyebutkan pihaknya sudah menyampaikan masalah ini ke Disdik agar mendapatkan perhatian. Karena masalah ini dianggap penting sekali untuk kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Musi Rawas. (11/06)
0 komentar