*Bupati Kritisi Program Lubuklinggau Madani
Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti mengatakan, program Lubuklinggau kota Madani merupakan suatu tujuan amat mulia, namun untuk mewujudkan keinginan itu butuh waktu sangat panjang dan dana cukup besar. Apa maksudnya?
Irhandi Kasmara, Musi Rawas
PENILAIAN bupati itu tentu ada alasannya. Ia membandingkan dengan program Musi Rawas Darussalam dicanangkan Pemkab Musi Rawas dimulai 2009 lalu, baru mengkhatamkan 1000 anak dan ini baru merupakan pondasi awal.
”Untuk mewujudkan Musi Rawas Darussalam saja Kabupaten Musi Rawas meganggarkan dana mencapai Rp 50 miliar, diperuntukkan bagi guru ngaji yang mengkhatamkan seorang anak mendapatkan insentif Rp 500 ribu per bulan. Dan ditargetkan dengan dana dianggarkan dapat mengkhatamkan 100 ribu anak-anak di Kabupaten Mura,” kata bupati saat menyampaikan kata sambutan pada pelantikan KAHMI di pendopoan Rumah Dinas Bupati, baru-baru ini.
Dilanjutkan bupati, hal itu masih sangat jauh untuk mewujudkan program tersebut. Alasannya, Kabupaten Mura menargetkan dapat terlihat hasilnya pada 2025 nanti, dan ini masih sangat jauh.
”Musi Rawas Darussalam merupakan konsep sederhana mewujudkan masyarakat yang Islami, tawakal dan taat kepada Allah, namun kalau masyarakat yang Madani yaitu masyarakat yang kaya di dunia maupun akhirat. Saya rasa akan membutuhkan dana yang sangat besar dan juga waktu yang sangat lama dibandingkan dengan Musi Rawas Darussalam,” kata bupati.
Namun, bupati mendoakan mudah-mudahan Lubuklinggau Madani dapat terwujud karena merupakan program mulia.
Pernyataan bupati ditanggapi juga oleh pihak Pemkot Lubuklinggau. Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe dalam sambutannya berharap kepada semua pihak dapat mendukung program mewujudkan motto Kota Lubuklinggau Madani.
”Saya harap dukungan penuh kepada KAHMI Lubuklinggau maupun Musi Rawas, sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud,” kata Nanan, sapaan Wawako.(*)
0 komentar