MUSI RAWAS-Aktivitas tarekat Naqsanbandiyah di sejumlah kecamatan yang sempat marak, diduga mulai vakum. Buktinya, Depag Kabupaten Musi Rawas hingga kemarin (28/12), belum menerima laporan dari Kepala KUA tentang kegiatan jemaah tersebut.
Kakandepag Kabupaten Mura, H Komaruddin Arya membenarkan bahwa pihaknya belum menerima laporan kegiatan tarekat Naqsanbandiyah tersebut. Meski demikian pihaknya tetap memonitor keberadaan tarekat tersebut. “Sampai sekarang kami belum menerima laporan tertulis dari Kepala KUA terkait tarekat Naqsanbadiyah tersebut. Memang selama ini kami mendengar informasi bahwa tarekat Naqsanbadiyah muncul di Kecamatan Muara Kelingi, Muara Beliti, Rawas Ulu, dan STL Ulu Terawas, tapi sementara ini belum ada temuan menyatakan tarekat itu tetap berjalan,” kata Komaruddin Arya pada koran ini, Senin (28/12).
Ia menjelaskan, tarekat Naqsanbadiyah memiliki modus kegiatan, jika bukan anggotanya maka dilarang bergabung untuk melakukan aktivitas ibadah. “Sejauh ini memang informasi semacam itu kami terima, tetapi kami juga belum menerima laporan lebih lanjut berkaitan dengan tarekat Naqsanbandiyah,” papar Komaruddin yang minta masyarakat dapat melaporkan kepada KUA atau kades jika menemukan aliran sesat ditempat tinggalnya.
Namun, laporan itu mesti dilengkapi dengan bukti akurat sehingga memudahkan tim Kabupaten Mura melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Soal tim Pemkab Mura siap turun ke lapangan itu, Komaruddin Arya menyatakan terdiri dari Depag, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, juga aparat kepolisian, dan Pemkab Mura. “Nanti tim akan melakukan cek in ricek berkaitan dengan pengaduan masyarakat tentang dugaan aliran sesat itu,” tegasnya.
Untuk diketahui, Depag Mura sebelumnya merinci ada dugaan aliran sesat muncul di daerah pelosok dengan modus mengajak masyarakat untuk bergabung dengan mereka. Kegiatan ini dilakukan oknum secara sembunyi-sembunyi hingga pemerintah desa terkadang tidak tahu jika aliran itu sesat dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. (06)
0 komentar