MUSI RAWAS-Sejumlah warga Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan BTS Ulu ingin pembangunan jembatan di desa tersebut cepat selesai. Alasannya, kebutuhan warga terhadap keberadaan jembatan sangat penting baik untuk peningkatan perekonomian warga maupun tujuan ke kantor Camat.
Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Pangkalan Tarum, Mistar Lubis mengungkapkan, pembangunan jembatan beton akan membentang di atas sungai Musi sudah dimulai sejak 2008 lalu. Namun, pengerjaannya hanya sebatas pondasi atau tiang jembatan dan 2009 pengerjaan dilanjutkan dengan memasang pondasi.
“Pengerjaan jembatan dilakukan sejak tahun lalu, namun sepertinya belum akan selesai dalam waktu dekat ini. Karena sekarang pengerjaan proyek masih sebatas pondasi, sedangkan rangka jembatan belum terpasang,” jelas Mistar Lubis pada koran ini, Sabtu (16/1).
Mistar mengatakan, jembatan adalah infrastruktur sangat penting bagi warga baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat, maupun untuk kepentingan dengan pihak kecamatan.
“Apabila jembatan itu sudah selesai bukan hanya warga desa kami yang diuntungkan tetapi warga desa lainnya juga bisa memanfaatkannya, baik untuk kebutuhan perdagangan komoditi, pertanian, dan perkebunan. Atau untuk urusan lain antardesa satu dengan lainnya,” kata Mistar.
Senada juga disampaikan Zuar, warga desa yang sama. Ia mengatakan, adanya jembatan itu membuatnya yakin bisa membantu masyarakat. Sebab, sebagian besar warga Desa Pangkalan Tarum dan sekitarnya bergerak dibidang pertanian.
“Apabila arus keluar masuk desa lancar maka akan berpengaruh pada peningkatan harga komoditi yang dihasilkan. Dengan lancarnya arus transportasi berpengaruh kepada tingkat pendapatan warga, karena daerah kami akan mengalami pertumbuhan ekonomi menjadi baik,” kata Zuar.
Selanjutnya Zuar menyatakan, Pemkab Mura dapat secepatnya menyelesaikan pembangunan jembatan karena akan mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Jalan Rusak Parah
Selain berharap pada pembangunan jembatan, persoalan kerusakan jalan sering mereka lalui juga mesti mendapat perhatian serius pemerintah. Menurut Wasi (30), warga Kelurahan Jayaloka, saat ini jalan dari kampung 8 sampai kampung 11 dalam kondisi rusak parah. Keadaan ini sudah berlangsung lama, tetapi ironisnya kerusakan jalan sering menjadi penyebab kecelakaan di jalan tersebut.
“Kami minta pemerintah memperhatikan keluhan masyarakat, karena itu jangan pilah pilih dalam membangun, agar semua masyarakat bisa menikmatinya,” kata Wasi.
Menurut dia, jalan Kecamatan Jayaloka bukan hanya dilalui warga daerah itu saja sebab jalan itu sering digunakan masyarakat lain, misalnya, warga BTS Ulu sering melalui jalan tersebut untuk berbagai keperluan.
Ketua BPD Desa Pangkalan Tarum, Mistar Lubis membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, berbagai keperluan seperti ke Lubuklinggau ada beberapa desa melewati jalan di Kecamatan Jayaloka dalam kondisi rusak parah. Sewaktu kampanye Pilgub pernah diperbaik seadanya untuk keperluan kampanye, namun kondisi tidak bertahan lama buktinya sekarang jalan itu sudah kembali rusak.
“Seperti Desa Pangkalan Tarum, Sungai Naik, Gunung Kembang dan beberapa desa lainnya yang warganya melewati jalan Kecamatan Jayaloka mohon kepada pemerintah memberikan perhatian terhadap kondisi ini, agar program infrastruktur dasar dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan baik,” harapnya. (11)
0 komentar