MUSI RAWAS-Serangan hama tikus pada musim tanam kedua 2009 di daerah persawahan makin meluas. Namun, usaha membasmi tikus terus dilakukan Pemkab Musi Rawas melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Kesulitan petani dalam upaya pengendalian hama tikus karena keterbatasan modal, maupun akses informasi teknologi. ”Kami berupaya mencari teknologi tepat guna yang efektif agar dimanfaatkan petani untuk mengendalikan hama tikus,” kata Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Musi Rawas, Hendi U Purnoto pada koran ini, Minggu (3/1).
Saat ini, sambung Hendi, pihaknya sudah menemukan bensin dapat dicoba untuk mengendalikan hama tikus. Karena selama ini sudah banyak usaha dilakukan, baik menggunakan teknologi pengendalian tikus maupun upaya gobroyokan namun belum menunjukkan hasil maksimal.
Dilanjutkan Hendi, pengendalian hama tikus dapat berhasil dengan baik jika bersifat spesifik dengan melihat lokasi sesuai kondisi setempat. “Caranya bersama-sama dan terus menerus dalam areal yang luas,” imbuhnya.
Ia menyarankan, perlu upaya terpadu untuk mendorong kepedulian petani secara serentak, berkesinambungan, dan terorganisir. Hingga dapat dituangkan secara massal terutama disentra produksi pangan dan daerah endemis serangan.
Sedangkan Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura, Anwar Efendi menjelaskan, sudah banyak usaha dilakukan petani, seperti emposan tikus dengan menggunakan bahan aktif belerang dan sabut kelapa.
Namun, ini masih banyak kekurangan karena menggunakan tenaga manusia, sedangkan teknologi baru memakai kompor api. “Tapi petani sekarang kesulitan mendapatkan minyak tanah. Sebagai alternatif dikembangkanlah bensin yang bahannya cukup sederhana karena bensin dicelupkan kapas, kain, dan dapat juga koran bekas kemudian dimasukkan kedalam sangkar tikus,” papar Anwar.
Dilanjutkan Anwar, dalam 3 sampai 4 dari kain sudah dibasahi bensin akan bereaksi didalam lubang tikus karena bensin akan menguap, dan menjadi racun bagi tikus.
Ia berharap bensin ini dapat diuji coba oleh petani karena cukup efektif untuk mengurangi populasi tikus di lahan pertanian.(11)
0 komentar