MUSIRAWAS- Produksi padi darat (Gogo) yang dihasilkan petani di Kabupaten Musi Rawas (Mura) pada 2009 lalu turun dibandingkan 2008. Penyebabnya tak lain musim kemarau yang cukup panjang.
“Pada 2009 lalu, produksi padi gogo dari luas tanam 10.931 hektar dan luasan panen 9.998 ha dengan produksi mencapai 23.445 ton PKG (padi kering giling),” kata Kepala Dinas Tananam Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura, Hendy UP melalui Kabid Program, Manggaratua Sitorus kepada wartawan koran ini, Senin (15/2).
Dijelaskan Manggaratua, pada 2008 luasan panen 11.385 ha dengan produksi PKG mencapai 27.088 ton. Dan ini jauh terlihat adanya penurunan produksi pada 2009. Hal ini disebabkan karena kemarau panjang dan juga hama babi.
Sementara untuk produksi pertanian padi sawah terdapat peningkatan pada 2008 dengan luas panen 46.745 ha dengan produksi hanya 240.877 ton PKG. Sedangkan untuk 2009, dengan luasan tanam 48.415 ha terdapat peningkatan luasan panen, karena pada 2008 terdapat beberapa kelompok tani terlambat panen. “Sehingga hasil produksinya dimasukkan pada 2009 , yang luasan panen mencapai 50.215 ha dengan produksi PKG mencapai 261.508 ton,” papar Manggaratua.
Ia menambahkan, jika dilihat hasil produksi padi sawah ada peningkatan hingga melebihi target ditetapkan 50.031 luasan panen. Diakuinya, masih sulitnya petani mendapatkan air merupakan kendala utama dihadapi petani. Sedangkan untuk hama tikus pihaknya sudah menganggarkan dana untuk program pengendalian tikus dengan memberikan insentif Rp 50 ribu per ekor.
Dilain tempat, Ghupron, Ketua KTNA Kabupaten Mura menjelaskan, kendala utama dihadapi petani untuk meningkatkan hasil produksi karena sulit mendapatkan air.
Keadaan ini, kata dia, membuat sejumlah kelompok tani baik di Desa Air Satan maupun Desa Satan Indah Jaya, banyak yang gagal tanam pada musim tanam kedua 2009.
“Saya harap pemerintah pada musim tanam tahun ini dapat mencari solusi dalam mengatasi krisis air yang dihadapi petani,” tambah Ghupron.(11)
0 komentar