Tinggal 10 Kantong
MUSI RAWAS–Stok darah di PMI RSUD dr Sobirin menipis. Hanya tersisa stok darah golongan A dan B sebanyak 10 kantong, sedangkan golongan darah O dan AB kosong.
“Minimnya stok darah di PMI karena belum ada donor darah dilakukan instansi swasta baik Pemkab Mura maupun Pemkot Lubuklinggau,” kata pelaksana harian PMI RSUD dr Sobirin, Tusan kepada koran ini, Rabu (10/3).
Dilanjutkan Tusan, kekosongan stok darah terjadi sejak awal Maret, sehingga untuk pelayanan kebutuhan darah baik untuk RS dr Sobirin maupun RS Siti Aisyah pasien harus menyediakan pendonor sendiri.
Ia berharap instansi pemerintah maupun swasta dapat membantu penyediaan darah yang bisa dilakukan pendonor yang pelaksanaannya diserahkan kepada PMI.
Masih kata Tusan, saat ini pihaknya sangat membutuhkan donor darah guna menjaga stok darah di PMI. Sehingga mereka dapat membantu pasien yang sangat membutuhkan darah. “Setiap hari tidak kurang 5 sampai 10 kantong darah dibutuhkan pasien,” imbuhnya.
Terpisah, Dasril, warga Kecamatan Muara Beliti juga mempertanyakan mahalnya biaya untuk penebusan darah di PMI. Ia menyebutkan terkadang masyarakat kesulitan dalam hal pembiayaan menebus darah tersebut.
“Kadang warga yang menggunakan askeskin tidak dilayani sehingga keluarga pasien terpaksa mencari pendonor, namun keluarga pasien masih mengeluarkan dana untuk menebus kantong. Dan biaya administrasi kepada PMI,” keluh Dasril, kemarin. Ia meneruskan, biaya dikeluarkan juga cukup besar karena untuk uang jasa pendonor juga harus membayar kepada PMI mencapai Rp 250 ribu lebih.(11)
0 komentar