Produksi Padi Turun
TUGUMULYO–Petani di Desa C Nawangsasi, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), mengeluhkan tanaman padi mereka diserang hama tikus baru-baru ini. Akibatnya, petani mengalami kerugian dengan hasil produksi padi turun dibandingkan saat panen pada bulan sebelumnya. Salah seorang petani, Warni, warga setempat mengatakan tanaman padi banyak yang rusak dan patah diserang tikus.
“Kami merugi karena serangan tikus ini. Padi kami jadi rusak dimakannya,” kata Warni, Sabtu (3/4). Keluhan senada dilontarkan Tugianto, yang tinggal di Desa E Wonokerto tidak jauh dari Nawangsasi. Ia mengatakan hasil padi banyak gagal setelah diserang tikus dan tungro. Dan kejadian ini berlangsung hampir setiap tahun. “Hasil panen kemarin satu bahu hanya menghasilkan tiga pikul padi bersih saja,” kata Tugianto.
Ia menambahkan, dalam satu bahu normalnya bisa menghasilkan produksi padi hingga 1 ton tetapi serangan tikus ini membuat panen berkurang. “Padahal sudah sering kami beri obat, tapi tetap saja banyak serangan tikus,” kata Tugianto.
Warto petani desa yang sama mengatakan, selain serangan tikus dalam pengairan sawah mereka juga sering tidak lancar karena kendala kolam-kolam ikan. Sehingga mereka sampai tidak bisa menanam padi. “Sawah seluas dua bahu hanya dapat tiga karung, karena banyak yang tidak hidup sebab mengalami kekeringan. Apalagi sawah ini hanya mengandalkan air hujan,” papar Warto.
Masalah ini, lanjut Warto, sudah diusulkan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar menjadi perhatian dari pemerintah soal pengairan tersebut. “Kami hanya mengandalkan air hujan sedangkan musim kemarau sawah kami sering mengalami kekeringan,” keluhnya.
Terpisah, Kades E Wonokerto, Sugiono membenarkan sebagian petani bermasalah dalam hal pengairan ke sawah mereka. Karena posisi sawah itu lebih tinggi dari sawah lain jadi sering tidak kebagian air makanya hanya mengandalkan air hujan. “Masalah ini sudah sering kami bahas dalam rapat Musrenbang. Masalah pertanian memang menjadi perhatian kami, karena warga di sini mayoritas petani,” jelas Sugiono.(14)
0 komentar