STL ULU TRAWAS–Sebelumnya petani di Kecamatan Tugumulyo, Sumberharta maupun Purwodadi mengeluh serangan hama tungro, kini petani Desa Sukorejo Kecamatan STL Ulu Terawas mengalami hal serupa.
Salah seorang petani Desa Sukorejo, Saidi kepada koran ini, Minggu (18/4) mengatakan, sawah miliknya sering terserang hama tungro sehingga banyak padi menjadi menguning dan hasilnya banyak yang rusak. Peristiwa ini terjadi hampir setiap tahun pada musim panen. "Sekarang sedang pertengahan tanam tapi banyak terserang hama tungro sehingga padi menjadi menguning. Sepertinya panen nanti banyak yang gagal karena padinya kosong," kata Saidi, Sabtu (17/4).
Ia mengakui panen pada 2009 lalu sawah miliknya seluas sehektar hanya menghasilkan 16 karung. "Semua itu akibat serangan tungro dan tikus, padahal untuk mengatasinya sering saya kasi obat," kata Saidi.
Menurut Saidi, kalau masalah hama tungro dan tikus memang menjadi kendala para petani sekaligus tantangan mereka untuk menanam padi kembali. Hanya saja petani berharap ada solusi dari pemerintah mengenai hal tersebut," paparnya.
Sementara itu Heriyanto, warga petani Sukakarya juga mengeluh sawahnya kali ini banyak diserang tikus dan tungro sehingga tanaman padi miliknya banyak rusak dimakan tikus. Serta berwarna merah seperti biji padinya kosong atau kering.
Heri menambahkan, hasil panen pada 2009 seluas 0,5 hektar hanya didapat 10 karung karena padi banyak kering dan tidak berisi. Dengan kondisi ini warga merasa khawatir panen tahun ini mengalami hal yang sama.
Meski demikian para petani sering membahasnya untuk mencari solusi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Bahkan dengan para penyuluh pertanian, melalui pertemuan Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). "Alhamdulilah setiap bulan kami mengadakan pertemuan KTNK dan Gapoktan. Sehingga permasalahan yang dialami petani bisa diatasi," kata Heriyanto.(14)
0 komentar