MUARA BELITI–Batuan untuk Komunitas Adat Terpencil tahun 2010 dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun ini, dialokasikan untuk Desa Muara Tiku, Kecamatan Karangjaya Kabupaten Mura.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mura, Hj Maimunah melalui Kasi Komunitas Adat Terpencil (KAT), Zailan Kepada wartawan koran ini Kamis (6/4) mengatakan, bantuan dari APBN untuk setiap tahun itu diserahkan pada 2010 ke Desa Muara Tiku.
Ia menambahkan adapun bantuan berupa pembangunan tempat tinggal sebanyak 50 unit rumah, dan juga jaminan hidup (Janup) merupakan batuan usaha seperti bibit perkebunan karet. "Dan juga Bupati Mura pernah menyarankan untuk bantuan lebih baiknya tepat guna," kata Zailan.
Lanjut Zailan, bantuan APBN khusus untuk pemukiman KAT, sedangkan dari APBD II hanya pembinaan, dan bantuan bibit usaha saja. "Karena dananya untuk bantuan pemukiman itu belum mencukupi,"ucap Zailan.
Zailan menambahkan jumlah KAT di Kabupatem Mura sebanyak 406 Kepala Keluraga (KK), dan jumlah jiwa ada 1388 jiwa. Adapun KAT ini terdapat di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Nibung 115 KK, Desa Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan lokasinya Panglero 60, Desa Semangus Baru lokasi Sungai Hitam jumlah 32 KK, Desa Sungai Kijang Kecamatan Rawas Ulu dengan lokasi Sungai Kijang jumlah 78 KK.
Kemudian, lanjut Zailan, Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit di lokasi Sungai Jernih dengan jumlah 46 KK, Desa Muara Tiku Kecamatan Karangjaya lokasi belah batu, jumlah 20 KK. Lalu, Desa Suka Raya Kecamatan STL Ulu Terawas lokasi Pangkalan jumlah 18 KK, Desa Ketuan Jaya Kecamatan Mura Beliti lokasi Karang Jaya jumlah KK 8.
Zailan menambahkan dari 9 desa yang terdapat KAT, hanya satu KAT yang bisa dibina akan tetapi belum dapat dibantu untuk pemukiman, yaitu KAT di Desa Ketuan Jaya disebabkan jumlah KK di Desa Ketuan Jaya berjumlah 8 KK, dan juga kendalanya lahan tidak ada. "Karena untuk dapat bantuan dari APBN mesti KK harus berjumlah minimal 25 KK," ungkap Zailan.
Untuk KAT Desa Ketuan Jaya meskipun belum mendapat bantuan dari APBN, serta lahan belum ada tetapi pihaknya tetap berusaha untuk mengajukan usulan. "Agar dapat direkomendasikan ke pemerintah daerah atau APBD," jelas Zailan.
Kembali Zailan menambahkan, adapun instansi yang bekerja sama untuk membantu KAT diantaranya Dinas Kesehatan (Dinkes), Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pendidikan, Perikanan. Ini para instasi sudah melaksanakan Rapat Koordinasi Kerja (Pokja).
Ia merincikan dari Diknas akan membangun sekolah lokal sebanyak 2 unit di Desa Harapan Makmur. Sementara dari pertanian bibit nanas, padi, pupuk dari kesehatan akan membantu untuk pengobatan gratis dan sunatan masal. Serta untuk Dinas Perkebunan yaitu bibit karet sedangkan dari Dinas Perikanan Usaha Budidaya Ikan Lele dan Nila.(05)
0 komentar