Penerbangan Reguler Mulai 9 Juni
MUSI RAWAS–Untuk menguji layak atau tidaknya Bandara Silampari di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, sebagai landasan penerbangan, maka hari ini (3/6) Dirjen Udara dari Departemen Udara akan melakukan uji kelayakan terbang (Froving Flight). Rombongan tim ini akan dipimpin Agung dari Departemen Udara didampingi pihak Dishub Kominfo Kabupaten Mura dengan melihat langsung ke landasan udara.
Kadishub Kominfo dan Informatika Kabupaten Mura, Ari Narsa menjelaskan bahwa tim ini akan melakukan verifikasi uji kelayakan terbang sebelum nantinya Bandara Silampari mulai dioperasikan untuk pesawat jenis Jet bukan Fokker seperti disebut sebelumnya. "Tim ini akan melakukan verifikasi bandara sekaligus melihat kesiapan operasional besok (Hari ini, red). Mereka akan melihat nanti di Bandar udara apakah nanti dapat dipakai jenis pesawat apa akan digunakan," kata Ari Narsa pada koran ini, Rabu (2/6).
Mantan Kabag Protokol ini menjelaskan pihak yang datang nanti adalah Direktorat Bandar Udara, Direktorat Navigasi dan keselamatan berasal dari Dirjen Perhubungan udara. "Pihak yang datang ke Mura nanti adalah Agung dari Dirjen Udara bersama anggota lainnya. Mereka akan melihat layak atau tidak Bandara Udara Silampari tersebut dan setelah tim tersebut selesai melakukan Froving Flight akan diadakan penerbangan reguler direncanakan paling lambat mulai Rabu 9 Mei mendatang," jelas Ari Narsa membenarkan, jenis pesawat akan
Diganti semula jenis Fokker menjadi pesawat Jet dengan kapasitas 80 penumpang. Mengapa pesawatnya diganti? Ari Narsa memberikan penjelasan, "Sebelumnya memang akan menggunakan fokker tetapi sekarang tidak lagi dengan pertimbangan jenis pesawat itu kurang efisien. Sehingga jenis pesawat dipakai adalah jenis Jet dengan ketentuan tetap ada subsidi dari pemerintah."
Sementara ini jalur penerbangan akan dioperasikan nanti untuk jurusan Lubuklinggau-Jakarta Pulang Pergi (PP) dengan jadwal penerbangan pada Senin, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Harga tiket ditetapkan nanti sebesar Rp 650 ribu per penumpang dengan subsidi diberikan Pemkab Mura dengan ketentuan diberlakukan nantinya.
"Bagi calon penumpang dapat memperoleh tiket peswat akan dijual di travel, bandara, atau bisa juga nanti online di internet," paparnya.(01)
0 komentar