Pengalaman Mansoeri Adam Bertemu Presiden dan Mantan Presiden
Merasa biasa-biasa saat bertemu dengan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diutarakan Ketua Forum Ponpes se-Sumatera (Fokren-S), H Mansoeri Adam. Ulama yang dikenal dengan ciri khas jenggotnya itu malah mengagumi mantan Presiden ke-4, (Alm) Gus Dur yang berpenampilan bersahaja dan sangat familiar. Berikut kisahnya.
Budi Santoso, Musi Rawas
SEBAGAI orang sibuk tentu Mansoeri Adam memiliki pengalaman bertemu dengan orang penting di Indonesia. Semua ini tentu tak terlepas dari aktifitasnya di sejumlah organisasi berbasis Islam. Pimpinan Ponpes Al Azhaar Lubuklinggau ini kerapkali berangkat ke ibukota Jakarta dalam rangka menjalankan tugasnya. Dan, di Kota Megapolitan tersebut, lelaki asli Madura berusia 39 tahun bertemu dengan RI 1.
Sungguh ini pengalaman tak terduga dilalami bapak yang dikarunia empat anak dari perkawinannya dengan Qoriah AB. Namun, jawaban ringan meluncur dari bibir saat ditanya perasaan berjumpa SBY, Megawati, Gusdur, hingga Ketua DPR RI, Marzuki Ali.
"Saya sendiri merasa biasa-biasa saja berjumpa dengan mereka. Mungkin ada rasa bangga kok bisa jumpa dengan Presiden dan bertatapan langsung, sementara saya ini dari sekian juta penduduk Indonesia memiliki kesempatan langka semacam itu," ujar Mansoeri Adam berbincang dengan koran ini, kemarin (3/6). Kendati biasa saja tetapi terdengar jika Mansoeri Adam memiliki kebanggaan tersendiri karena ini memang pengalaman yang menakjubkan sekali.
Pertemuannya dengan Presiden SBY berlangsung di Istana Negara, dan ini membuat dirinya menilai sosok SBY itu begitu karismatik. Lalu, alumnus Ponpes Al Iitifaqiah Indralaya Ogan Ilir tahun 1995 meneruskan kisah pertemuan dengan mantan Presiden RI ke-4, Gus Dur membuat dirinya begitu terkesan. Betapa tidak untuk bertemu Gus Dur saja ia mesti menunggu berjam-jam lamanya di kediaman Ciganjur. "Pertama saya datang ke rumahnya sudah banyak tamu yang datang. Saya juga mesti menunggu dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB sian. Lama sekali menunggu tetapi saya tak bisa berjumpa dengan Gus Dur. Saya diminta ajudannya datang lagi pada Subuh besok paginya, ya mau tak mau saya mesti mematuhinya karena sudah ketentuan," papar Mansoeri Adam yang senang mendengarkan lagu nasyid.
Perjumpaan dengan Gus Dur itu berlangsung tahun 2002 lalu saat ia ingin minta guru besar bangsa itu mengisi tablig akbar di Lubuklinggau. Hingga akhirnya keinginan Mansoeri Adam terwujud setelah ia dapat berhadapan langsung dengan Gus Dur. Sekali lagi Mansoeri dibuat terkejut melihat Gus Dur yang hanya mengenakan kaus putih dipadu celana kolor saja. Ia nampak seperti masyarakat awam yang tinggal di rumah mewah. "Saya waktu itu datang pagi-pagi sekali bakda Subuh, dan di rumahnya saya mesti antri lagi karena sudah banyak orang datang ke sana. Setelah itu saya dipanggil dan masuk ke dalam rumahnya, cukup lama saya berbincang dengan Gus Dur. Ia begitu antusias saat saya ceritakan tentang Musi Rawas dan Lubuklinggau, dan ia kenal dengan sejumlah orang di sini. Saya kaget, kok bisa Gus Dur ingat dengan orang-orang dari Sumsel, padahal jarak tempat tinggalnya cukup jauh," ucap alumni SMA Guffi Palembang yang sekarang sedang menyelesaikan kuliah SI ini. Kekaguman Mansoeri Adam juga menjadi pngurus Forpess Sumsel tak sebatas itu saja. "Gus Dur itu orang sederhana tetapi memiliki kepintaran yang luar biasa. Ia juga ramah pada tamu yang baru bertemu dengan dirinya," nilai Mansoeri Adam menyebutkan, pada waktu itu Gus Dur menyebutkan sejumlah nama yang familiar di Kabupaten Mura dan Lubuklinggau. Namun, sayangnya Gus Dur tidak bisa menghadiri tabligh akbar karena dalam kondisi sakit.
Mansoeri Adam terkesan karena di dekat rumah Gus Dur berdiri Masjid Al Munawaroh yang sudah banyak didatangi tamu, bukan hanya dari Pulau Jawa tetapi sampai Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain. "Pada awalnya saya sangat takut dan ngeri melihat orang yang perlu dengan Gus Dur karena mereka itu orang penting. Awalnya agak kikuk setelah berhadapan dengan Gus Dur tetapi setelah itu ia sangat bersahabat sekali," ucap Mansoeri Adam menganggap daya inaat Gus Dur luar biasa.
Selain bertemu Gus Dur, ia juga berjumpa dengan mantan Presiden Megawati Soekarno Putri juga Menetri Koperasi, Andi Marwan Hasan, Menteri Agama Surya Darma Ali. Termasuk juga Ketua DPR RI Marzuki Ali, Hatta Rajasa, MS Kaban, dan orang penting di level provinsi. Semua ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Mansoeri Adam yang dikenal ramah koleganya.(*)
0 komentar