MUSI RAWAS- Tembok penahan tanah di Jembatan penghubung Desa Muara Beliti Baru dengan Durian Remuk Kecamatan Muara Beliti, ambruk. Akibatnya, akses jalan alternatif menuju Agropolitan Center nyaris tidak bisa dilalui masyarakat.
“Kerusakan beton penahan tanah di dekat jembatan ini sudah hampir lama. Hingga saat ini belum juga diperbaiki. Dari hasil investigasi kami di lapangan, ambruknya beton penahan ini akibat konstruksi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” ungkap koordinator LSM Sumpah Undang-undang, Herman Sawiran didampingi seketarisnya, Kurniawan saat mendatangi gedung Graha Pena Linggau, Rabu (4/8).
Ambruknya beton penahan jembatan, menurut Herman, diduga akibat kendaraan besar sering melintas melebihi kapasitas. Selain itu kerusakan diduga disebabkan lemahnya pengawasan baik SKPD, PPTK serta Tim Pengawas Proyek (TPP). “Sayap kiri dan kanan jembatan lepas total. Kalau memang pihak rekanan yang membangun jembatan tidak mau memperbaiki. Seharusnya pemerintah dapat menganggarkan dana untuk perbaikan. Karena masyarakat sudah banyak yang resah setiap kali melintas di jembatan karena was-was,” terang Herman.
Atas kejadian ini, pihaknya mendesak PU Bina Marga dan Cipta Karya menangani proyek fisik benar-benar dilaksanakan sesuai dengan rencana. Kedepan kejadian seperti jembatan Beliti Baru-Durian Remuk tidak terulang kembali. “LSM SUU tidak mencari-cari kesalahan, kami hanya menginginkan pembangunan di Kabupaten Mura dapat berfungsi secara maksimal. Kami harapkan kepada masyarakat apabila menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam pengerjaan sebuah proyek jangan taku melapor ke aparat penegak hukum,” imbuhnya. (03)
0 komentar