SUMBERHARTA-Penerapan tiga Pola Tanam Padi Palawija (PTPP) pertanian di Kecamatan Sumberharta, Kabupaten Musi Rawas, tetap diminati petani. Persentasenya sudah mencapai 50 persen.
Penyuluh Unit Pelasana Teknis Badan Penyuluh Pertanian (UPTBPP) Kecamatan Sumberharta, Reno Hartono kepada wartawan koran ini Rabu (4/8) mengatakan, dari 50 persen petani beralih menerapakan Padi Padi Ikan (PPI) karena pengaruh dari irigasi. Dan di daerah irigasi petani lebih banyak memanfaatkan air irigasi untuk ikan. “Tetapi untuk PPP palawija masih banyak petani menerapkannya,” kata Reno.
Dikatakanya, wiyah petanian yang menerapkan PPP diantaranya Desa Sukarame, Sumbersari, Sukamulya, Madang dan Kelurahan Sumberharta. Sedangkan petani menerapkan PPI diantaranya Desa Sukamulyo, Sumbersari, Sukamaju dan Sumberharta. Sehingga penerapan PPP dan PPI dapat seimbang. Tetapi kalau program PPI tidak diterapkan oleh pemerintah. Ini hanya penerapan petani sendiri untuk memanfaatkan pengairan irigasi. “Makanya untuk PPI dinamakan pertanian padi dan padi palawija,” ungkap Reno.
Ditambahkan Reno, penerapan tiga pola tanam sudah lama dilakukan untuk pertanian. “Tujuannya dari penerapan tiga pola tanam untuk menghambat atau memutus rantai serangan hama penyakit, pengurangan penggunaan Pupuk Urea, varitas, pemanfaatan sumberdaya alam, dan peningkatan hasil tanam,” jelas Reno.
Masih kata dia, sosialisasi tiga pola tanam ini dilakukan satu tahun sekali kepada satuan kelompok tani. Tetapi di lapangan sosialisasi ke petani-petani dilakukan setiap saat ada penyuluhan. “Selain itu setiap bulan kita melaksanakan kegiatan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Dari kegiatan ini kita tahu permasalahan dirasakan petani seperti serangan hama turo, tikus, kemudian masalah pengairan dan sebagainya,” papar Reno.(05)
0 komentar