*Indikator AMI Meningkat
MUSI RAWAS-Angka Malaria Indeks (AMI) Kabupaten Musi Rawas, terjadi penurunan sejak 2000 lalu, yakni AMI sebesar 16,8 per 1000 penduduk, namun pada 2007 terjadi peningkatan 17,5 per 1000 penduduk.
Program malaria indikator keberhasilan Malaria Klinis (MK) turun menjadi 5 per 1000 dari jumlah penduduk tetapi angka AMI tahun 2008 sebesar 14 per 1000 penduduk. Sedangkan 2009 terdapat peningkatan penderita.
“Peningkatan penderita malaria di Kabupaten Musi Rawas diantaranya malaria klinis sebanyak 140 penderita, malaria vivak 26 orang, dan malaria falcifarum diderita 222 orang,” kata Kepala Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Mura, Yanuar Saleh, Jumat (11/12).
Dijelaskan Yanuar, angka ini harus diturunkan sedini mungkin dengan meningkatkan kinerja petugas kesehatan di tiap tingkatan, dan kemungkinan menyebarnya penyakit malaria akibat adanya pemukiman baru, misalnya, daerah perkebunan dan transmigrasi.
Ia menyebutkan, adapun lokasi penyebaran kasus malaria klinis, dimana kasus tertinggi pada Puskesmas Nibung, Kelingi IV/C Jayaloka dan terendah pada Puskesmas Terawas, Surulangun, dan Muara Kelingi. ”Kasus terbanyak pada 2008, terdapat di Puskesmas Nibung sebanyak 633 kasus dan yang terendah pada 2008, yakni Puskesmas Terawas dengan 161 kasus klinis malaria,” ungkap Yanuar.
Untuk program pemberantasan penyakit malaria penderita klinis malaria, kata Yanuar, seharusnya dilakukan pemeriksaan laboratorium. Gunanya untuk memastikan ada tidaknya parasit malaria dalam darah penderita. Sehingga penderita klinis malaria, dimana gejala klinis malaria banyak memiliki kesamaan dengan penyakit demam lainnya. “Target nasional untuk pemeriksaan laboratorium klinis malaria adalah 25 persen dari total kunjungan penderita klinis malaria ke unit pelayanan kesehatan,” papar Yanuar.
Pemeriksaan laboratorium klinis malaria, lanjut Yanuar, sangat rendah masih dibawah target nasional sebesar 2,9 persen pada 2007. Hal ini disebabkan belum optimalnya pemeriksaan laboratorium di Puskesmas, dimana dari 24 Puskesmas hanya ada dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Nawangsasi dan Puskesmas Muara Beliti. “Penyebabnya tidak meratanya distribusi tenaga analis di Puskesmas,” paparnya.
Dijelaskan Yanuar, penyakit malaria merupakan penyakit menular dan dapat ditularkan melalui nyamuk Anopheles. Selain itu kondisi alam yang beriklim tropis (panas), serta banyaknya rawa-rawa juga masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung sulitnya mengeleminasi penyakit ini.(11
0 komentar