*Sosok Lurah Terbaik Ellyawan Kosasih
Belum genap satu tahun memimpin Kelurahan Pasar Muara Beliti sudah meraih prestasi yang membanggakan. Dia adalah Ellyawan Kosasih (55), berhasil menyabet juara pertama Lurah Terbaik Kabupaten Musi Rawas (Mura) 2009. Apa trik pria kelahiran Lahat, 28 Februari ini hingga berprestasi gemilang? Berikut penuturannya.
Budi Santoso, Muara Beliti
DITEMUI di kantor Disperindagsar Kabupaten Mura di kompleks Agropolitan Centre, kemarin (18/1), sang lurah menyambut hangat wartawan koran ini. Ia pun menyalami wartawan lalu mengajak masuk kedalam ruang rapat. Bapak enam anak ini baru saja selesai mengikuti rapat yang dipimpin Bupati Mura, H Ridwan Mukti di aula Disperindagsar.
“Apa kabarnya?” ucap Ellyawan, sapaan akrab lurah yang mengenakan kacamata ini. Setelah itu perbincangan dimulai. Dan dibuka dengan pertanyaan, perasaannya setelah ditetapkan menjadi lurah terbaik pertama se-Kabupaten Mura. Sambil tersenyum Ellyawan mengungkapkan bangga dan senang atas predikat tersebut. “Saya bangga juga senang mendapatkan penghargaan itu. Sebab, semua ini atas perjuangan bersama staf dan masyarakat Muara Beliti. Saya juga merasa predikat ini menjadi beban, karena bagaimana caranya mempertahankan menjadi yang terbaik,” ungkap Ellyawan yang dilantik menjadi lurah sejak 5 Maret 2009 menggantikan H Adamas. Selama hampir 10 bulan menjabat sebagai lurah, Ellyawan berusaha menjalankan program kerja sudah digariskan. Suami Raywati memulainya dengan melakukan motivasi terhadap warganya.
“Saya berusaha memotivasi masyarakat agar melakukan gotong royong di lingkungan tempat tinggalnya. Serta menjaga keamanan bersama agar menjadi tentram, dan saya juga berusaha menjadikan program ini sesuai dengan program Bupati Mura yaitu Mura Darussalam,” papar Ellyawan menjadi PNS sejak 1 Oktober 1979. Caranya tentu dengan membentuk pengajian majelis taklim Kelurahan Pasar Muara Beliti, yang membuat kehidupan beragama di masyarakat menjadi makin eksis.
Lantaran itu membuat Ellyawan yang pernah menjadi kasi teknis sarana di Dinas Perhubungan Kabupaten Mura, yakin usaha dilakukan selaras dengan program bupati Mura. “Di kelurahan ini memiliki 12 RT dengan masyarakat yang berprofesi tani dan swasta. Sejak dua bulan menjadi lurah saya sudah berusaha membentuk pengajian majlis taklim untuk masyarakat, dan ini dapat terlaksana dengan baik karena dukungan warga. Saya merasa tanpa kepercayaan masyarakat sulit untuk menjalankan program sudah saya siapkan tersebut,” tukas Ellyawan yang menggerakan gotong royong membuat jalan setapak di RT 10 dengan panjang 250 meter dan lebar 3 meter. Pihaknya juga membangun kanal dengan panjang yang sama 250 meter lebar 2 meter di RT 8. “Kami membangun kanal karena di sana seringkali banjir sehingga perlu ditinggikan tempatnya, kalau tidak dibangun kanal maka bangunan rumah di sana bakal terendam,” ucap pria ini.
Sekedar diketahui, jumlah warga di kelurahan tersebut mencapai 5.400 jiwa dengan 1250 Kepala Keluarga (KK), memiliki profesi tani dan swasta dengan perbandingan 50 : 50. Selanjutnya, Ellyawan menyebutkan, program kerjanya yang sudah terealisasi pembangunan jembatan penyeberangan 4x4 meter di RT 8 yang memudahkan masyarakat melalui jalan tersebut. Soal triknya bisa menjalankan semua program itu, Ellyawan hanya mengatakan ia selalu melakukan rapat koordinasi dengan staf juga ketua RT. “Apabila ada masalah kami bicarakan dan cari solusinya. Biasanya persoalan itu kami bahas bersama dalam rapat koordinasi tersebut,” beber Ellyawan membocorkan rahasia suksesnya memimpin Kelurahan Pasar Muara Beliti. Selamat ya pak. (*)
0 komentar