MUARA BELITI-Ketertarikan investor untuk mengembangkan ubi darul hidayah ditunjukkan dengan dibukanya pabrik etanol. Pihak investor juga minta lahan seluas 5.000 hektar (ha) sebagai lahan pengembangan ubi, dengan investasi senilai 300 juta USD.
Ubi darul hidayah akan dikembangkan di Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti, dan dijadikan sentra pengembangan ubi kayu darul hidayah.
“Lokasi ini dipilih karena wilayahnya berdekatan dengan sarana transportasi Kereta Api (KA) serta ada terminal peti kemas untuk mempermudah pengangkutan hasil produksi,” kata Bupati Musi Rawas (Mura), H Ridwan Mukti seusai Rapat Konsolidasi di Disperindagsar Kabupaten Mura, Senin (18/1).
Bupati menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan ubi darul hidayah yang berasal dari Korea.
“Pemkab Mura selain menyiapkan lahan juga sedang mempersiapkan beberapa keputusan untuk mendukung keberhasilan pengembangan ubi darul hidayah ini, diantaranya Surat Keputusan (SK) penetapan lokasi. SK pendirian koperasi, SK penunjukan tim negosiasi, dan SK ganti rugi tanam tumbuh,” papar bupati.
Dikatakan bupati, agar pengembangan ubi darul hidayah tidak merugikan masyarakat, yang selama ini sudah memiliki lahan perkebunan karet. Tetapi, diubah menjadi perkebunan karet tidak merugikan masyarakat, maka hasil yang mereka peroleh harus dua kali lipat dari hasil perkebunan karet.
Bupati berharap kepada investor untuk menetapkan harga minimum pembelian ubi. Selain itu dirinya minta agar masyarakat diberikan jaminan pembelian hasil panen mereka dengan Letter Of Credit (Surat perjanjian kredit) yang dititipkan ke bank.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mura, Zaini Amin mengakui sudah ada beberapa investor tertarik untuk menanamkan modalnya, baik itu investor lokal maupun dari luar negeri.
“Kami sudah menawarkan kepada investor untuk pengembangan ubi darul hidayah. Dan saat ini baru investor Korea yang akan mencoba mengembangkannya di sini,” kata Zaini Amin.
Sedangkan, Camat Muara Beliti, Indra Bazid menjelaskan, pengembangan ubi darul hidayah untuk tahap pertama ini dilakukan di lahan seluas 2.000 ha dengan ketentuan 500 meter kiri kanan jalan.
Ia berharap kepada masyarakat Desa Durian Remuk dapat mengembangkan ubi darul hidayah sehingga kedepan masyarakat tidak lagi mengandalkan usaha pertanian karet. Dan dapat lebih meningkatkan perekonomian masyarakat dengan perkebunan ubi kayu darul hidayah.(11)
0 komentar