MUSI RAWAS-Pelayanan kesehatan untuk masyarakat di pedesaan dalam Kabupaten Musi Rawas (Mura) dianggap masih rendah. Pihak Puskesmas, Pustu, serta Polindes dinilai belum maksimal melayani masyarakat.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi desa siaga dipimpin Bupati, H Ridwan Mukti di eks kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Mura, Senin (25/1).
“Dari beberapa kali kunjungan yang saya lakukan ke beberapa Puskesmas masih banyak Puskesmas yang belum maksimal memberikan pelayanan,” kata bupati, kemarin.
Bupati minta kedepan setiap Puskesmas harus dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan harus mendukung program desa siaga.
Lebih jauh bupati menyatakan, guna mengefektifkan desa siaga kepada Dinkes agar membentuk satgas desa siaga. Sehingga diharapkan pada akhir Maret 2010, dapat dilaksanakan apel siaga, dan Dinkes sudah merinci berapa dana yang dibutuhkan untuk mengaktifkan desa siaga.
Diakui bupati, selama ini masyarakat beranggapan masalah kesehatan hanya tanggung jawab Dinkes padahal kesehatan itu merupakan kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, bupati minta masyarakat dapat terlibat serta menjaga kesehatan masyarakat dalam desa siaga sehingga keberhasilan pencapaian kesehatan masyarakat di pedesaan dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P2L) Dinkes Mura, Yanuar Saleh mengatakan, anggaran pencegahan penyakit yang dimiliki Dinkes Mura masih minim. Sehingga untuk menanggulangi penyebaran dan pencegahan penyakit sulit dilakukan.
"Pada 2009 ini dari Rp 45 miliar anggaran yang dialokasikan pada Dinkes Mura, anggaran untuk pencegahan penyakit atau tindakan preventif hanya disediakan Rp 780 juta, yang dibagi untuk beberapa kegiatan," ujar Yanuar Saleh, baru-baru ini.(11)
0 komentar