MUSI RAWAS–Kesulitan petani akan air pada musim tanam di Kabupaten Musi Rawas (Mura) mendapat perhatian serius anggota DPRD Mura. Pihak dewan mendesak Pemkab segera mengatasi kendala dialami para petani.
Persoalan ini sendiri tidak dapat ditunda-tunda lagi penyelesaiannya, karena dapat mengancam produksi beras di Mura. Maka harus tegas dalam menagani permasalahan kolam air deras.
“Air sangat krusial bagi petani sehingga masalah ini harus diperhatikan dengan seksama,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Mura, Ngadi kepada koran ini, Sabtu (6/3).
Ngadi menilai kondisi dialami petani sekarang membuat pihaknya minta kepada Dinas PU Pengairan segera menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, bertani merupakan mata pencarian utama masyarakat Mura.
Untuk itu pihaknya akan membentuk tim mengatasi masalah irigasi, terutama gangguan dialami petani. Karena, irigasi banyak dipergunakan oleh usaha kolam air deras.
Lebih lanjut dikatakan Ngadi, ada beberapa solusi akan diajukan guna mengatasi masalah selama ini dialami petani. Misalnya, merevisi jadwal tanam atau rotasi masa tanam sehingga seluruh petani bisa mendapatkan air yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, peraturan daerah akan dipelajari guna mendapatkan formula yang tepat dalam tata guna air irigasi.
Ngadi mengatakan, menjamurnya kolam air deras menggunakan air irigasi memang menjadi salah satu penyebab kurangnya pasokan air bagi petani. Hal ini, menurut dia, disebabkan kemudahan memberikan izin untuk pengusaha tersebut. Padahal usaha itu harus dibatasi agar tidak menyulitkan petani.
“Landasan yang dipakai adalah UU Pengairan dan Peraturan Daerah, sehingga nanti diharapkan pemilik kolam air deras tidak akan semaunya mendirikan usaha tanpa memperhatikan kepentingan petani,” kata Ngadi.(11)
0 komentar