MUSI RAWAS–Komisi II DPRD Musi Rawas (Mura) segera mengevaluasi program 1.000 koperasi dicanangkan bupati beberapa waktu lalu. Evaluasi program ini dilakukan secara khusus bersamaan dengan program dijalankan dinas instansi pada APBD 2010.
Anggota Komisi II DPRD Mura, I Wayan Kocap mengungkapkan, pihaknya sudah mengundang dan sharing kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Mura, termasuk Dinas Koperasi dan UKM kedepannya akan dilakukan evaluasi secara mendalam terhadap program 1.000 koperasi mulai diluncurkan pada 2008.
“Tahap awal kami sudah melakukan rapat dengan seluruh SKPD, setelah anggaran tahun ini berjalan maka semua program akan kami evaluasi termasuk program 1.000 koperasi,” kata Wayan kepada koran ini, Rabu (3/3).
Sejauh ini, lanjut Wayan, pihaknya belum bisa melakukan evaluasi karena masih verifikasi data program sudah berjalan. Khusus untuk program koperasi semua dievaluasi, mulai dari awal program dijalankan hingga target kerja pada 2009.
“Evaluasi yang dilakukan mencakup perencanaan program, hasil kerja dan target yang dicapai. Sejauh ini kami belum mendapatkan data valid terhadap pelaksanaan program tersebut,” kata Wayan.
Dilanjutkannya, evaluasi program 1.000 koperasi nanti dapat melihat sejauh mana efektifitas koperasi sudah terbentuk, mulai dari usaha juga keaktifan kepengurusan koperasi.
“Kami khawatir banyak koperasi hanya papan merk saja sehingga program itu berjalan dipaksakan. Kalau ini terjadi tentu program itu berjalan tidak maksimal,” tegasnya.
Pada 2010 ini, lanjut Wayan, program 1.000 koperasi tetap dilanjutkan dengan target pembentukan sekitar 100 koperasi baru.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Mura, Toyib Rakembang mengatakan. pihaknya hingga sekarang belum mendapatkan data akurat terkait program 1.000 koperasi. Untuk menilai sejauh mana realisasi program dibutuhkan investigasi dan evaluasi terhadap program dicanangkan eksekutif.
“Kalau nanti dalam investigasi kami menemukan kejanggalan dan pelanggaran, misalkan koperasi dibentuk bersifat fiktif dan hanya papan merk maka harus ada yang bertanggung jawab atas kegagalan program tersebut,” katanya.(11)
0 komentar