Image Hosting

MUSI RAWAS–Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas (Mura), pada 2009 lalu, menemukan penderita Tuberculosis Paru (TB Paru) dari 21 kecamatan paling banyak diderita warga Muara Kelingi.

“Pada 2009 lalu, Dinkes Mura menemukan penderita TB Paru terbanyak di Kecamatan Muara Kelingi dengan 37 kasus (BTA +), sedangkan Puskesmas Muara Beliti, 36 kasus (BTA +) dan Puskesmas Rupit 28 kasus (BTA +),” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Mura, Yanuar Saleh kepada koran ini, Sabtu (6/3).

Yanuar mengatakan, proporsi penderita TB Paru pada umumnya lebih banyak pada usia produktif 15- 54 tahun, sebanyak 91 persen dengan rincian usia 15-24 tahun 15 persen, 25-34 tahun 23 persen, 35-44 tahun 26 persen, dan 45-54 tahun 20 persen.
Sementara proporsi anak 0-14 tahun 4 persen, dan lansia atau diatas 65 tahun 5 persen. Namun, jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan 2008, penurunan produktitas sebesar 91 persen dan penularan di masyarakat 4 persen.

Sedangkan dari data yang ada pada Dinkes diketahui sejak 2000-2008 menunjukkan tren penemuan penderita TB Paru BTA positif meningkat sebesar 7 persen. “Sejak 2003 penjaringan penderita TB BTA positif sesuai dengan standar Depkes RI yaitu 10 persen. Artinya, penetapan kriteria suspect tidak terjadi kelonggaran atau selektif,” jelas Yanuar.

Untuk penanganan penyakit ini, kata Yanuar, pihaknya telah melakukan penanganan penderita dengan strategi DOTS, konversi dan pemeriksaan diagnostik TB secara mikroskopis. Dari tahun 2000 hingga 2008, semua penderita TB BTA positif terdaftar semuanya atau 100 persen dilayani dengan pengobatan DOTS.

Sedangkan untuk tren kesembuhan penderita TB BTA positif sejak 2000-2008 diatas 5 persen, lalu 2001 mencapai diatas 85 persen dan 2007 sebesar 97 persen. Hal ini berkat kepatuhan pasien dalam menelan obat lebih baik dan peran Pengawas Makan Obat (PMO) terhadap penderita sehingga kesembuhan dan pengendalian dan keteraturan berobat secara efektif.

Dijelaskannya, penemuan kasus TB Paru di Kabupaten Mura dilakukan dengan mencari kasus di masyarakat. Dimana berdasarkan target nasional diperkirakan dalam 1000 penduduk ada 1,6 penderita TB Paru. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya upaya pencarian penderita TB Paru di lapangan tidak dilakukan secara optimal, serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dahak secara rutin ke laboratorium di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Untuk pemeriksaan penyakit ini, masyarakat dapat memeriksakan diri di laboratorium seperti Puskesmas Kecamatan Muara Lakitan, Puskesmas Pauh Kecamatan Rawas Ilir, Puskesmas Air Beliti Kecamatan Tuah Negeri, Puskesmas Jayaloka, Puskesmas Cecar Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu), dan Puskesmas Ciptodadi Kecamatan Sukakarya.

Guna meningkatkan luasan cakupan penemuan penderita TB Paru di 21 kecamatan yang ada di daerah itu harus dilakukan pencarian penderita secara langsung di masyarakat yang berisiko tinggi. Serta adanya insentif bagi petugas pengelola program dan laboratorium guna menunjang tugasnya.(11

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

SMS PEMBACA

HONOR
081278784851---kritik/saran Yth bpk bupati musi rawas tlg pikir kan nasib kami yang tela lama honorer di sd sampai puluan thn tks atas perhatian nya

Rombak
085269619904 : Bpti & bawasda srta tmn wrtwn sklian tlng sgra adkan perombakan d dsnkrtrns kpla dnas tdk bs d andalkn. Skrtrs smkn rakus mnguasai keg APBD brsma antek2nya.

Bantuan Banjir
081367428884 : Yth, Bpk. Bupati MURA. Kami masy. Desa Semeteh mengeluh atas bantuan banjir yg diberikan oleh kades katanya bantuan dr Golkar berupa beras bulog yg

Rombak Lagi
085267496378 : Bpti & bawasda, tlng phk lain yg trkait sgra adkan perombakan d dsnkrtrns krn kplany tdk bs d andalkn, skrtris smkn rakus mnguasai APBD 2010 brsmaa. (*)

    ARSIP BERITA