MUSI RAWAS–Kerusakan jalan membuat petani karet di Desa Pauh dan Belani, Kecamatan Rawas Ilir merugi ratusan juta rupiah. Sebab, mereka sulit menjual hasil panen keluar desa dengan hancurnya jalan menuju desa mereka.
Sejak tiga pekan terakhir, petani tidak bisa mengeluarkan TBS hasil kebunnya. Serta untuk mengangkut hasil panen petani terpaksa melangsir TBS dengan roda dua sejauh puluhan kilo meter.
"Kalau sudah kena hujan tak ada yang bisa lewat karena lumpur setengah meter. Kalau begini petani sawit banyak mengalami kerugian," kata Hamid mewakili petani sawit, Sabtu (10/4).
Dilanjutkan Hamid, meski masih bisa mengeluarkan TBS hasil panen, petani mengalami kerugian jutaan rupiah. Pasalnya, sebagian TBS tetap tidak bisa diangkut keluar karena keterbatasan daya angkut. Di samping itu warga harus mengeluarkan ongkos langsir hingga ratusan ribu per ton TBS.
Diakuinya, jika truk bisa melintasi Jalan Rawas Ilir, biaya tambahan ini tidak perlu dikeluarkan. Warga juga terpaksa menjual TBS dalam bentuk berondolan akibat TBS terlalu lama ditumpukan.
"Kondisi ini harus mendapat perhatian pemerintah supaya masyarakat bisa mengangkut hasil bumi dari areal perkebunan," kata Abdul Hamid.(11)
0 komentar