MUSI RAWAS–Hingga kemarin (3/6), pemilik kebun Majid, warga Desa Semambang, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura, belum menerima ganti rugi atas terbakarnya lahan kebun miliknya akibat pipa pecah milik PT PT Akar Guna Mandiri (AGM). Padahal dari dua kali terjadi kebakaran itu membuat Majid menderita kerugian cukup besar karena 300 batang karet miliknya dilalap api.
Persoalan ini sebelumnya sudah disampaikan kepada Camat Muara Kelingi, Ali Sadikin serta telah dibahas bersama untuk mendapatkan solusinya. Namun, pihak kecamatan tak dapat berbuat banyak karena hingga sekarang perwakilan PT AGM belum menemui mereka. "Sampai hari ini (Kemarin, red) belum ada tanda-tanda kalau PT AGM akan memberikan kompensasi untuk Majid selaku pemilik kebun. Karena itu kita minta kepada yang bersangkutan agar sabar," kata Ali Sadikin, kemarin.
Mantan Kabag Tapem Setda Mura ini meneruskan sebelum ini pihaknya sudah memfasilitasi agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dan ada musyawarah antara kedua belah pihak. Apalagi korban kebun yang terbakar itu cukup banyak mengalami kerugian. "Pemilik kebun menuntut kompensasi Rp 45 juta kepada PT AGM tetapi kita belum tahu apakah nanti dipenuhi atau tidak, karena belum ada jawaban resmi dari perusahaan tersebut," kata Ali Sadikin.
Sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Mura kembali mendatangi lokasi kebun yang terbakar guna melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab darimana api berasal.
Meski belum bisa memastikan apakah ada sabotase atau tidak tetapi pihak BLHD memastikan bahwa sumber api berasal dari minyak mentah yang masuk kedalam rawa-rawa hingga menimbulkan api.
Sementara ini kompensasi untuk Majid selaku pemilik lahan kebun yang terbakar belum dapat diketahui akan diberikan atau tidak. Karena pihak BLHD masih mengumpulkan data lebih lanjut.(01)
0 komentar