MUSI RAWAS–Kontraktor menduga pelaksanaan tender di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Mura banyak rekayasa. Serta dimonopoli oknum pejabat instansi dinas tertentu.
Hal ini dikatakan Suparno alias Upas, Direktur CV Wulan Suci, kemarin (10/6).
“Proyek tender terbuka untuk umum hanya menutupi arahan dari Kadis Bina Marga saja. Kondisi ini membuat saya keecwa,” kata Suparno dalam siaran persnya.
Suparno merasa kecewa bahwa proyek tahun 2010 terindikasi, yang mendapatkanya orang dalam berinisial S merupakan sanak keluarga Kadis PU beserta kabid-kabidnya. “Yang sangat memprihatinkan lima pekerjaan bisa satu perusahaan untuk mengerjakanya,” ucap Upas.
Alasan rasa kecewa Suparno untuk mendapatkan proyek sudah dikasi fee tidak dapat hingga ia dengan adanya permainan dari dinas instansi tersebut. “Saya berani mengungkapkan karena selama ini ikut berpartisipasi mengamankan tender-tender di PU Mura. Jadi sangat tahu apa yang terjadi waktu pengamanan tender,” ungkap Upas.
Ia menambahkan wajar saja di waktu tender banyak memakai jasa preman karena tender-tender sudah diarahkan pada yang membayar fee lebih besar antar 15 persen awalnya persentase diatas sewajarnya. “Kami gabungan pengusaha merasa dilecehkan dan sangat kecewa dengan adanya mafia proyek terselubung ini. “Para kontraktor yang notabene ingin kualitas kerja terjamin. Apalagi kalau sudah tau pemenangnya,” jelasnya.
Masih kata dia, selain itu ada lagi dana evaluasi sangat menyakitkan bagi kontraktor. “Sehingga kalau tidak cepat-cepat dicegah indikasi ini akan meluas,”pungkasnya.
Saat dihubungi Kadis PU Bina Marga Kabupaten Mura, Crisdanarto belum berhasil dihubungi melalui ponselnya hingga tadi malam.(05)
0 komentar