LUBUKLINGGAU–Alat kontrasepsi suntik ternyata paling diminati akseptor dari Kecamatan Lubuklinggau Timur I ikut program Keluarga Berencana (KB). Terbukti hingga lima bulan terakhir hingga Mei 2010 berjumlah 193 peserta dari keseluruhan 403 orang pemakai alat kontrasepsi.
Jumlah peserta KB suntik diambil dari 8 klinik di Kecamatan Lubuklinggau Lubuklinggau Timu I, diantaranya Klinik Keluarga Berencana (KKB), Advent 13 Peserta, KKB Siti Aisah 18 Peserta, KKB Lestari 28 Peserta, KKB Majapahit 77 peserta, Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) 18 peserta dan KKB Citra Medika 25 peserta.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Badan Keluarga Berencana (BKB) Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Hj Zahara didampingi Penyuluh KB, Kasmawati mengatakan masyarakat banyak menggunakan alat kontrasepsi suntik disebabkan pemekaiannya simpel tidak rumit. “Untuk ketahananya bervariasi kalau dari program BKB sampai tiga bulan,” jelas Zahra kepada wartawan koran ini Rabu (16/6).
Zahra menambahkan jenis alat kontrasepsi yang ada diantaranya IUD (Intra Utre Desis), MOW (Medis Operasi Wanita), MOP (Medis Operasi Pria), Kondom, Inplant (Yang dipasang dibawah kulit, diatas daging), suntik dan pil. “Diantara jenis alat kontrasepsi ini, masyarakat tinggal memilih yang cocok dipakai untuknya,” ungkapnya
Ia menjelaskan cara mendapatakan alat kontrasepsi itu gratis melalui klinik KB. “Sementara kita hanya melakukan penyuluhan dan pelayanannya langsung dari klinik KB,” jelasnya.
Masih kata Zahra, sosialisasi KB dilakukan setiap ada pelayanan posyandu. “Kepada Pasangan Usia Subur (PUS) segera melaksanakan KB setelah melahirkan anak pertama. Sedangkan untuk usia muda ditunda dulu kehamilan. Batasnya untuk usia 20 tahun aman untuk kehamilan, usia 35 tahun sudah berbahaya, bisa beresiko tinggi,” pungkasnya.(05)
0 komentar