MUSI RAWAS- Indek Pembangunan Kesehatan (IPK) Kabupaten Musi Rawas masuk urutan ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Sedangkan angka percepatan kabupaten ini masuk urutan keempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura, Harun Sohar melalui Kabid Perencanaan, Yanuar Salim mengungkapkan dana dan prasarana pendukung sebenarnya sudah memadai tetapi yang membuat IPK turun disebabkan sistem dalam bekerja kita sebelumnya sendiri-sendiri. Contohnya bagian persediaan obat sendiri begitu juga bagian lainnya juga sendiri.
“Sehingga pada saat out put (keluarnya) akhirnya tidak jelas,” kata Yanuar Salim, Rabu (20/10).
Akan tetapi, lanjut dia, menurut angka poin percepatan pembangunan Kabupaten Mura masuk urutan keempat. Akan tetapi untuk indek pembangunan kesehatannya masih urutan ke-15.
“Sebab ketika Kabupaten Mura masih bergabung dengan kota Lubuklinggau untuk fasilitas sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), hanya terpokus wilayah kecamatan-kecamatan di Lubuklinggau, sehingga ketika adanya pemisahan, puskesmas-puskesmas kecamatan kita dari segi SDM, dan sarana dan prasarana sudah milik orang lain,,”jelas Yanuar.
Yanuar menjelaskan, untuk tahun 2010 ini kita sudah membentuk program sistem pembangunan kesehatan di Kabupaten Mura. sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) No. 20 tahun 2010. “Tentang sistem kesehatan Kabupaten Mura,”ucap Yanuar.
Lanjut Yanuar, dalam sistem kesehatan kabupaten Mura ada enam sistem pembiayaan diantaranya sistem upaya kesehatan, sisten SDM kesehatan, sistem kesediaan obat-obatan kesehatan, sistem mengetahui informasi kesehatan, sistem pemberdayaan masyarakat.
“Satu sama lain sistem ini saling berhubungan sehingga pelaksanaan harus singkronisasi,”jelas Yanuar.
Menurut Yanuar dalam Indek pembangunan kesehatan manusia ada empat diantaranya usia harapan, angka kematian ibu hamil, angka kematian bayi dan revalansi gizi khusus pada balita. “Kalau ada ini arahanya kesehatan bagaimana ibu hamil melahirkan harus di bidan jangan sampai pergi kedukun, Pemberdayaan masyarakat melalui Pokja atau binaan desa siaga untuk meningkatkan kesehatan tingkat desa. Seandainya enam sistem ini lengkap maka angka kematian akan menurun,”ungkapnya.(05)
0 komentar